Peringatan Hari Air Dunia
Press Realease
Badan Lingkungan Hidup Kota Langsa
Hari Air Dunia (HAD) merupakan salah satu hari internasional yang dideklarasikan PBB dan diperingati setiap tanggal 22 Maret. Penetapan HAD didasarkan pada resolusi Nomor A/RES/47/1993 pada Sidang Umum PBB ke 47 pada tanggal 22 Desember 1992, yang sekaligus merupakan penegasan terhadap rekomendasi Bab.18 Agenda 21 dari United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) di Rio de Jeneiro (Brazil) atau secara populer disebut sebagai Earth Summit (KTT Bumi). Badan Lingkungan Hidup Kota Langsa
Pelaksanaan HAD dimulai pada tahun 1993 di setiap Negara anggota PBB termasuk didalamnya. Air adalah salah satu sumber daya yang mendukung keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya, yang merupakan elemen utama dari kehidupan yang berkelanjutan. Air merupakan kebutuhan pokok kita sehari-hari, kita mampu bertahan hidup tanpa makan dalam beberapa minggu, namun tanpa air kita akan mati dalam beberapa hari saja. Banyak orang berpikir air adalah sumber daya yang tidak terbatas, walaupun sebenarnya hanya satu persen dari semua air yang tersedia dibumi, itu berupa air segar yang dapat dimamfaatkan oleh manusia.
Dengan siklus hidrologisnya, air dianggap sebagai sumber daya yang dapat terbaharukan. Namun dengan semakin berkembangnya jumlah penduduk, meningkatnya pertumbuhan, perekonomian, maka kebutuhan penggunaan dan pencemaran air telah terjadi ketidakseimbangan ini memicu terjadinya krisis air di pelosok dunia. Diperkirakan pada tahun 2025, hamper 3,5 miliar manusia di dunia, akan mengalami kekurangan air dan, 5 miliar manusia akan hidup tanpa sanitasi yang layak. Ini sangatlah riskan sekali.
HAD tahun 2009 mengangkat tema “Pengelolaan Air Terpadu”. Pengelolaan Air Terpadu (Transboundary Water management) merupakan suatu proses koordinasi dalam pengembangan dan pengelolaan sumber daya air dan lahan serta sumber sumber daya lainnya dalam suatu wilayah sungai, untuk mendapatkan manfaat ekonomi dan kesejahteraan sosial yang seimbang tanpa meninggalkan keberlanjutan ekosistem. Pengelolaan Air Terpadu memfokuskan pada pengelolaan terpadu antara kepentingan bagian hulu dan kepentingan bagian hilir sungai, pengelolaan terpadu antara kuantitas dan kualitas air, antara air tanah dan air permukaan, serta antara sumber daya lahan dan sumberdaya air.
Dalam mengatasi masalah kelangkaan air, banjir, polusi hingga disribusi air berkeadilan sudah pernah dicanangkan dalam konsep bersama pengelolaan Air terpadu di Indonesia oleh beberapa beberapa anggota PBB yang dikenal dengan slogan " – One Plan – One Management ". Namun hingga saat ini koordinasi antar sektor yang perlu di terpadukan , belum berjalan dengan baik. Penebangan hutan terus berlanjut hingga mengakibatkan bencana banjir serta sedimentasi waduk dan muara sungai, pengambilan air tanah yang lebih sulit diperbaharui terus berlangsung tanpa memperhatikan kemungkinan penurunan muka tanah dan intrusi air asin, penggalian pasir tidak terkendali, sehingga mengakibatkan terjadinya degradasi dasar sungai yang membahayakan beberapa infrastruktur lainnya.
Melihat Permasalahan diatas maka Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kota Langsa berupaya melakukan kegiatan sosialisasi penyadaran tentang pentingnya menjaga Air demi kelangsungan hidup manusia kedepannya. Adapun bentuk sosialisasi tersebut berbentuk spanduk yang kita sebar dibeberapa titik di wilayah Kota Langsa. Dalam menyambut Hari Air Dunia yang diperingati setiap tanggal 22 Maret setiap tahunnya ini, Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kota Langsa menghimbau kepada masyarakat di Kota Langsa untuk dapat menjaga air dan Lingkungan dengan cara tidak membuang sampah kesungai karena itu akan berakibatkan banjir tahunan bagi masyarakat yang berdekatan dengan Daerah Aliran Sungai. Sungai bukanlah sebagai bak sampah gratis, maka perlu adanya penyadaran bersama bagi masyarakat Kota Langsa secara global.