Irwandi Teken Deklarasi Solusi Iklim Global
![](http://1.bp.blogspot.com/_p329rbcfuF4/SsgoPOwOKbI/AAAAAAAAAL8/FNGc5_XMo8k/s320/62a9a118d856d2d57cc2cca5cac44d361aa46d9f.jpg)
“Penandatanganan Global Climate Solutions Declaration ini merupakan puncak dari acara Governors Meeting on Climate Change (CC) and Global Warming (GW) yang berlangsung di California, tanggal 1-2 Oktober 2009,” tulis anggota Tim Asistensi Gubernur Aceh, M Rizal Falevi Kirani, dalam siaran persnya kepada Serambi Sabtu (3/10).
Ia menyebutkan, deklarasi tersebut memuat beberapa substansi, antara lain, memastikan tercapainya tujuan dari deklarasi Global Climate Solutions, mendorong peningkatan penggunaan transportasi dan mobilitas hijau (clean transportation and mobility), serta mendukung proses legislasi perubahan iklim di tingkat nasional. Para gubernur “hijau” tersebut juga memasukkan bidang kehutanan dalam kebijakan perubahan iklim, kebutuhan akan adanya upaya adaptasi terhadap perubahan iklim, dan mengikutsertakan peran sub-nasional governments (pemerintah provinsi atau negara bagian).
“Naskah deklarasi ini ditandatangani oleh Gubernur Aceh dan Papua (Indonesia), Gubernur Amazonas, Acre, Amapa, Mato Groso, dan Para (Brasil) serta Gubernur California, Illionis dan Wisconsin (Amerika Serikat). Namun Gubernur Mato Groso dan Papua tidak hadir, dan diwakili oleh stafnya,” ujar Falevi.
Surati tiga presiden
Sehari sebelumnya, Kamis (1/10) waktu California atau Jumat (2/10) Wib, para “gubernur hijau” ini juga menandatangani surat yang akan dikirim kepada tiga kepala negara yang dinilai peduli terhadap perubahan iklim. Yakni, Presiden Brazil, HE Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden Amerika, Barack Obama, dan Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
“Surat itu mengenai Forest & Climate Policy: A Call for Leadership yang memuat substansi utama yaitu, kebijakan tentang hutan dan perubahan iklim. Prinsip-prinsip gubernur tentang perubahan iklim dan hutan, pembentukan taskforce untuk hutan dan iklim baik tingkat nasional maupun sub-nasional, serta dukungan kebijakan dan kepemimpinan untuk perubahan iklim termasuk di dalamnya penurunan emisi dari deforestasi dan degradasi lahan (REDD),” tulis Falevi. Surat tersebut, lanjut Falevi, ditandatangani oleh Gubernur Aceh, Papua, dan Kalimantan Timur (Indonesia), Amazonas, Para, Amapa, Mato Groso, dan Acre (Brazil), serta California, Illinois, dan Wisconsin (Amerika Serikat).
Semakin yakin
Sementara itu, Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf dalam presentasinya di depan para “gubernur hijau” serta sejumlah tokoh dunia, seperti Tony Blair (mantan Perdana Menteri Inggris), mengharapkan para sejawatnya (gubernur sedunia), agar mendorong pemerintah nasional masing-masing untuk menggolkan konsep REDD yang merupakan inisiatif Pemerintah RI, di Copenhagen, Denmark 3 Desember 2009.
Irwandi juga menyatakan semakin yakin terhadap keberlanjutan program Aceh Green yang digagasnya untuk memerangi perubahan iklim dunia. Terutama setelah melihat dukungan para gubernur nasional dan internasional di beberapa negara terhadap program Pemerintah Indonesia yang dipimpin Presiden SBY dalam memerangi perubahan iklim, khususnya program Aceh Green yang digagas Pemerintah Aceh dalam rangka pengurangan emisi dalam deforestasi dan degradasi lahan (REDD).
Irwandi mengatakan, deklarasi tentang solusi iklim global yang ditandatanganinya bersama para gubernur lainnya, guna menyuarakan lebih luas kepada masyarakat dan pemerintahan di seluruh dunia untuk terus memerangi emisi gas dengan mensukseskan program-program perlindungan lingkungan. “Dengan harapan semakin banyak negara-negara lain akan terus turut bertambah untuk memberikan komitmennya pada saat pertemuan internasional di Copenhagen, 3 Desember 2009 mendatang,” kata Gubernur Irwandi, seperti dikutip Falevi Kirani.
Menurut Irwandi, hal ini sangat penting bagi Aceh, sehingga hutan Aceh yang selama ini telah dilundingi bersama oleh masyarakat dan Pemerintah Aceh dengan dukungan penuh dari Pemerintah Indonesia, dapat diapresiasikan oleh negara-negara industri. Dengan demikian, hutan Aceh dapat terlindungi secara berkelanjutan dan adil.
“Dengan sendirinya, rakyat Aceh akan mendapatkan benefit lebih dalam menjaga hutannya, karena sesungguhnya hutan Aceh juga berfungsi sebagai paru-paru masyarakat di seluruh dunia,” ujar Irwandi. Dalam pertemuan dengan gubernur di Los Angeles Amerika Serikat, Gubernur Irwandi dengan bangga menyampaikan bahwa kerja sama masyarakat lokal, pemerintah daerah, dan Pemerintah Pusat di Indonesia, merupakan contoh dan telah menjadi salah satu negara yang memimpin dalam isu memerangi perubahan iklim dunia.
“Dengan terus bertambahnya jumlah gubernur yang bergabung dalam pertemuan para gubernur di Los Angeles California dari tahun ke tahun, Gubernur Irwandi yakin komitmen rakyat Aceh dalam melindungi hutannya akan mulai merasakan hasilnya dalam waktu beberapa tahun mendatang,” demikian M Rizal Falevi.(nal)