Pasar Buah Yogya Menghasilkan Listrik
TuguLangsa - Buah busuk yang tidak laku dijual di Pasar Gamping Gemah Ripah Gamping, Sleman, Yogyakarta, bisa menghasilkan listrik sebesar 548 kwh/hari. Potensi sampah-sampah buah di pasar tradisional tersebut mencapai 4 ton per hari sehingga disulap menjadi biogas dan bisa menerangi 500 rumah maupun kios pedagang.
Koordinator program Waste Refinary UGM Dr Siti Syamsiah menyatakan sistem kerja pembangkit listrik sampah sangat sederhana.
Sampah diolah menjadi biogas di dalam dua lubang biodigester dengan kedalaman 8 meter dan tinggi 8 meter. Fungsi biogester untuk memfermentasi sampah buah menjadi enegeri cair (biogas), yang disalurkan untuk menghidupkan genset.
“Daya listrik yang dibangkitkan sebesar 548 kwh/hari, untuk kebutuhan listrik 500 kepala keluarga atau pedagang dan warga sekitar,” kata dia, Kamis (10/2).
Sulap buah busuk menjadi listrik tersebut digarap oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), Pemkab Sleman, Pemerintah Swedia. Swedia menyumbang Rp 1,6 milyar untuk membangun konstruksi lubang biogas dan biaya penelitian, Pemkab Sleman menyediakan genset dan jaringan listrik. UGM mengerahkan tenaga peneliti dan menyiapkan master plan.
Dosen Teknik Kimia FT UGM ini menyatakan teknologi ini mengadopsi teknologi pengelolaan sampah di Swedia, dimodifikasi sesuai dengan geografis dan iklim lokal.
Demo plant (demplot) unit biogas akan diresmikan Jumat, 11 Februari 2011. Menurut rencana peresmian akan dihadiri oleh Gubernur DIY serta Duta Besar Swedia.
Sementara itu, Coordinator Startegic Development Boras Energy and Environment Swedia Parl Carlsson menyatakan Swedia mentransformasi sampah menjadi energi sejak 20 tahun silam. Produk energinya 30 persen menghidupkan pendingin maupun pemanas ruangan milik masyarakat setempat.
sumber : Pikiran Rakyat 10/02/11