Bantuan Menggunung, Sudah 3 Minggu Bantuan Terus Berdatangan
TuguLangsa - Bantuan kepada pengungsi Rohingya (Myanmar) terus berdatangan di posko tempat penampungan mereka sementara di Desa Kuala Cangkoy, Lapang, Aceh Utara dalam 3 minggu terakhir. Bantuan tersebut saat ini ditempatkan ditenda yang dikoordinir oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara.
"Ya alhamdulilah bantuan banyak yang datang, rezeki buat mereka (Rohingya). Bantuan paling banyak adalah pakaian bekas dan pakaian baru, logistik ya lumayan juga. Uang tunai juga ada," kata Sulaiman petugas dari Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) penerima bantuan, Rabu (27/5/2015).
Persoalan yang muncul saat ini kata Sulaiman yakni minimnya ruangan untuk menyimpan bantuan-bantuan tersebut. Sehingga beberapa bantuan terutama logistik mulai membusuk.
"Bantuan sudah melimpah, bahkan banyak yang sudah membusuk. Itu karena tidak ada gudang penyimpanan makanan," ujar petugas lain di Posko.
All-Out Urus Pengungsi Rohingya
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, menyatakan, akan All-Out menangani dan mengendalikan Bantuan untuk Pengungsi Rohingya, melalui Posko Bantuan Pengungsi Rohingya yang telah dibentuk bersama Pihak Imigrasi, Dinas Sosial, dan Pihak Kecamatan Lapang tempat Manusia Perahu itu ditampung sementara ini.
Kepastian itu dilansir RRI, Rabu (27/05/15), dari Koordinator Posko Bantuan Rohingya Aceh Utara, Abdul Azis.
Untuk saat ini saja, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, tegasnya pula, sama sekali tidak merasa keberatan dalam menangani kebutuhan Para Pencari Suaka dari Negeri seberang itu, berkat adanya kesukarelaan Warga Masyarakat untuk menyalurkan bantuan secara Spontanitas.
"Pada prinsipnya penanganan Pertama adalah kita dalam alasan Kemanusiaan, itu yang pertama ya. Yang kedua, alasan suaka, karena ada perlakuan yang barangkali tidak baik di negerinya", Tukas Abdul Aziz menjawab RRI tentang sampai kapan Rohingya akan ditempatkan di TPI Kuala Cangkoi Kecamatan Lapang.
Oleh karena itu, tambah Aziz, pihaknya bersama Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat, sangat berhati-hati dalam penanganan Pelarian Rohingya ini. Sejauh ini pola penanganan masih Fokus pada kegiatan Kemanusiaan. Sehingga pihaknya berharap, masalah ini bisa selesai dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Sedangkan Pengungsi dari Bangladesh yang sudah terindikasi karena persoalan tenaga kerja, apalagi Duta Besar Negara tersebut sudah melihat warganya, maka besar kemungkinan Pengungsi dari Bangladesh akan segera dideportasi.|atjehcyber
"Ya alhamdulilah bantuan banyak yang datang, rezeki buat mereka (Rohingya). Bantuan paling banyak adalah pakaian bekas dan pakaian baru, logistik ya lumayan juga. Uang tunai juga ada," kata Sulaiman petugas dari Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) penerima bantuan, Rabu (27/5/2015).
Persoalan yang muncul saat ini kata Sulaiman yakni minimnya ruangan untuk menyimpan bantuan-bantuan tersebut. Sehingga beberapa bantuan terutama logistik mulai membusuk.
"Bantuan sudah melimpah, bahkan banyak yang sudah membusuk. Itu karena tidak ada gudang penyimpanan makanan," ujar petugas lain di Posko.
All-Out Urus Pengungsi Rohingya
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, menyatakan, akan All-Out menangani dan mengendalikan Bantuan untuk Pengungsi Rohingya, melalui Posko Bantuan Pengungsi Rohingya yang telah dibentuk bersama Pihak Imigrasi, Dinas Sosial, dan Pihak Kecamatan Lapang tempat Manusia Perahu itu ditampung sementara ini.
Kepastian itu dilansir RRI, Rabu (27/05/15), dari Koordinator Posko Bantuan Rohingya Aceh Utara, Abdul Azis.
Untuk saat ini saja, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, tegasnya pula, sama sekali tidak merasa keberatan dalam menangani kebutuhan Para Pencari Suaka dari Negeri seberang itu, berkat adanya kesukarelaan Warga Masyarakat untuk menyalurkan bantuan secara Spontanitas.
"Pada prinsipnya penanganan Pertama adalah kita dalam alasan Kemanusiaan, itu yang pertama ya. Yang kedua, alasan suaka, karena ada perlakuan yang barangkali tidak baik di negerinya", Tukas Abdul Aziz menjawab RRI tentang sampai kapan Rohingya akan ditempatkan di TPI Kuala Cangkoi Kecamatan Lapang.
Oleh karena itu, tambah Aziz, pihaknya bersama Pemerintah Aceh dan Pemerintah Pusat, sangat berhati-hati dalam penanganan Pelarian Rohingya ini. Sejauh ini pola penanganan masih Fokus pada kegiatan Kemanusiaan. Sehingga pihaknya berharap, masalah ini bisa selesai dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Sedangkan Pengungsi dari Bangladesh yang sudah terindikasi karena persoalan tenaga kerja, apalagi Duta Besar Negara tersebut sudah melihat warganya, maka besar kemungkinan Pengungsi dari Bangladesh akan segera dideportasi.|atjehcyber







