Dari Atas Kursi Roda Pemuda Ini Berkarya
TuguLangsa - Tak sedikit orang memiliki kekurangan dari segi
fisik namun memiliki segudang prestasi. Kekurangan fisik tak menghambat
kreativitas mereka, bahkan malah memiliki kemampuan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan orang-orang normal pada umumnya.
Stephen Hawking misalnya. Meskipun mengalami tetraplegia (kelumpuhan) karena sklerosis lateral amiotrofik, karier ilmiahnya terus berlanjut selama lebih dari empat puluh tahun. Buku-buku dan penampilan publiknya menjadikan ia sebagai seorang selebritis akademik dan teoretikus fisika yang termasyhur di dunia.
Di Indonesia, tak sedikit juga putra putri bangsa yang memiliki keterbatasan fisik, namun memiliki prestasi yang membanggakan, setidaknya mereka tidak menggantungkan hidupnya kepada orang lain.
Habibie Afsyah misalnya. Memiliki keterbatasan justru memicunya untuk berprestasi. Pria yang kerap diundang di berbagai acara di televisi seperti Kick Andy di MetroTV, Hitam Putih di Trans7, dan beberapa acara lainnya tersebut kini menjadi inspirasi bagi para penyandang disabilitas lainnya untuk tetap semangat menghadapi hidup, meski memiliki kekurangan fisik, yakni menderita kelumpuhan hingga harus terus berada di kursi roda. Pria kelahiran Jakarta, 6 Januari 1988 tersebut kini bahkan telah mempersiapkan buku keduanya yang tak lama lagi akan segera launching.
"Tentang perjuangan saja sih. Pengalaman aku dari kecil sama mamaku," kata Habibie saat wawancara khusus dengan merdeka.com, Sabtu (16/5) lalu.
Habibie mengatakan, buku keduanya ini sebenarnya tak jauh beda dengan buku pertamanya. Hanya bahasanya yang dibikin lebih dewasa.
"Sama sih. Hanya memang di cara penuturannya di buku yang pertama kayak remaja. Karena itu aku yang nulis. Saat ini bukan aku, jadi cara penyampaiannya lebih umum. Yang terbaru nanti lebih ke arah pemikiran-pemikuranku, cita-citaku, sampai aku harus mikir bagaimana mendapatkan pendapatan," ungkapnya.
Berikut wawancara selengkapnya:
Bisa diceritakan saat ini lagi sibuk ngapain saja?
Ya, jadi kalau aku saat ini lagi ngurusin bisnis online. Kalau bisnis online itu seperti toko online dan lain-lain. Kalau aku saat ini sedang ngurusin bisnis toko online, dan kedua AdSense. Tapi memang saat ini lebih fokus ke AdSense-nya. Bikin website dan ningkatin traffic pembaca buat hasilkan iklan. Tapi juga yang ngerjain bukan aku saja, ada tim juga. Jadi aku tinggal menyiapkan website-nya, konten itu tim. Ada penulis juga yang buat ngurusin konten juga.
Jadi awalnya bagaimana kok bisa terjun di bisnis internet ini?
Dari kecil kan aku emang hobi main games. Dan juga kondisinya gak bisa kemana-kemana. Jadi ya di rumah cuma game-game saja. Kayak gimbot, video game, sega, yang kayak gitu-gitu. Terus waktu zaman aku SD kalau gak salah itu zamannya sudah Play Station. Nah, aku akhirnya buka rental PS. Awalnya, banyak temen yang main PS ke rumahku, waktu itu kan masih PS pribadi. Akhirnya saya mikir, mereka kok enak bener main ke rumah dan berantakin kamar. Lama-lama saya berpikir untuk disewakan. Saya bikin itu di garasi. Mereka suruh saya bayar sejam Rp 2000. Waktu itu juga kan zaman orang banyak yang mau Ebtanas. Kalau orang lain sibuk ikut bimbel saya jagain rental PS. Dan waktu itu juga dibantu sama kakakku yang hobinya juga gak jauh-jauh beda dari aku. Hobinya komputer sama video game. Aku kenal komputer awalnya sama dia.
Balik ke soal rental PS, itu akhirnya buka rental PS. Ide awalnya buat usaha rental PS ini itu waktu jalan-jalan ke rumah saudara di Pondok Gede. Itu rental PS ramainya bukan main. Ada 8 unit PS dan tempatnya loslosan gitu kan. Dan harganya lebih mahal dari tempat saya. Sejamnya Rp 4000. Kalau aku hitung-hitung yang Rp 2000 saja 3 bulan sudah balik modal. Modal satu set TV sama PS kan itu dulu Rp 2 juta, sejam Rp 2000, kalau 10 jam sehari kan lumayan. 3 bulan lebih sudah balik modal. Akhirnya itu aku bikin empat unit PS.
Dari situ baru ke internet?
Belum. Itu masih jauh. Masih ada PS 2 kan yang waktu itu laku. Nah, setelah itu baru aku rasa bosan dengan main game-game PS. Akhirnya coba main game online ke warnet. Terus kecanduan gitu. Itu kan sampai aku SMA. Soalnya kan gak nerusin kuliah waktu itu. Tapi ikut kursus-kursus komputer. Dari basic awal komputer suka. Hobinya main komputer, tapi kalau pelajaran komputer sekolah gak suka. Kalau sebangsa Microsoft Word dan Excel aku itu gak paham banget. Pokoknya sukanya main game dan lain sebagainya.
Jadi mulai awal bisnis internet kapan?
Waktu itu tahun 2007. Tapi belum kayak sekarang, masih lompat-lompat. Pertama di Amazon, terus AdSense, baru ke website. Pokoknya apapun yang bisa dapatkan duit sih.
Kalau tadi bilang ada toko online, toko online itu apa saja?
Kalau toko online aku sih ganti-ganti ya. Pertama jual-jual HP gitu. Ada toko online, terus HP sama toko online snack. Terus saat ini lagi aku stop yang snack itu. Soalnya ya gitu, kalau toko online dibandingkan AdSense lebih cepat AdSense untuk balik modal. Tapi risikonya ya bisa kena pinalti. Harus diulang dari awal. Kalau toko online itu lebih kompleks sih. Sampai ada orang yang beli. Dan barang harus siap.
Dan yang lagi aku garap quranmuslimah.com. Kita baru bangun di bulan ini. Itu jual Qur'an khusus wanita gitu sih. Warna-warna dan kain-kain gitu sih. Warna-warna cewek.
Bagaimana prospeknya, bagus?
Aku sih lihatnya karena cewek ya, gila belanja gitu. Tapi masih belum optimal sih. Ini lagi nyoba buat jalanin ya. Tapi memang AdSense yang masih jadi fokus.
Terus apalagi yang bakal mau dikembangkan?
Aku ini lagi menyiapkan buku. Cuma agak ketunda habis lebaran bisa di-launching. Karena masih banyak revisinya pas dicek.
Itu berarti buku kedua ya?
Itu yang pertama tahun 2009.
Yang baru nanti bahas tentang apa?
Emmm... tentang perjuangan saja sih. Pengalaman aku dari kecil sama mamaku.
Terus bedanya apa dengan yang 2009?
Sama sih. Hanya memang di cara penuturannya di buku yang pertama kayak remaja. Karena itu aku yang nulis. Saat ini bukan aku, jadi cara penyampaiannya lebih umum. Yang terbaru nanti lebih ke arah pemikiran-pemikiranku, cita-citaku, sampai aku harus mikir bagaimana mendapatkan pendapatan.
Sisi bisnis dibahas juga?
Enggak terlalu banyak ya. Aku lebih ke sisi humanisme saja. Bisnisnya cuma, apa sih pekerjaan aku saat ini. Itu saja sih. Mungkin bisnisnya nanti di buku ketiga. Jadi antara jarak dari buku yang lama ke yang baru ini kan lama, jadi di buku yang baru ini bakal dibahas juga beberapa bagian dari yang lama untuk me-remind pembaca. Nanti kalau itu sudah, buku ketiga bisa membahas bisnisnya. Jadi lebih enak.
Di buku pertama berapa eksemplar?
8.000 eksemplar doang. Sekali cetak doang. Kalau yang kedua ini belum tahu. Soalnya beda penerbit. Sebelumnya itu Gramedia Pustaka. Kalau sekarang aku lagi coba lobi Kompas Gramedia ya.
Kenapa sih bikin buku, apa tujuannya?
Karena gini sih ya, kalau baca tentang kisahku itu ya pernah divonis gak punya umur panjang. Ya yang kayak gitu-gitu lah. Dan sampai sekarang vonis dokter gak terbukti. Kan banyak di sekitar kita juga yang divonis seperti itu juga. Selain aku ada juga tanteku yang kena vonis kanker stadium tiga. Padahal dari stadium satu ke tiga gak ada rasanya. Tiba-tiba divonis kayak gitu akhirnya jadi drop.[war]|Merdeka
Stephen Hawking misalnya. Meskipun mengalami tetraplegia (kelumpuhan) karena sklerosis lateral amiotrofik, karier ilmiahnya terus berlanjut selama lebih dari empat puluh tahun. Buku-buku dan penampilan publiknya menjadikan ia sebagai seorang selebritis akademik dan teoretikus fisika yang termasyhur di dunia.
Di Indonesia, tak sedikit juga putra putri bangsa yang memiliki keterbatasan fisik, namun memiliki prestasi yang membanggakan, setidaknya mereka tidak menggantungkan hidupnya kepada orang lain.
Habibie Afsyah misalnya. Memiliki keterbatasan justru memicunya untuk berprestasi. Pria yang kerap diundang di berbagai acara di televisi seperti Kick Andy di MetroTV, Hitam Putih di Trans7, dan beberapa acara lainnya tersebut kini menjadi inspirasi bagi para penyandang disabilitas lainnya untuk tetap semangat menghadapi hidup, meski memiliki kekurangan fisik, yakni menderita kelumpuhan hingga harus terus berada di kursi roda. Pria kelahiran Jakarta, 6 Januari 1988 tersebut kini bahkan telah mempersiapkan buku keduanya yang tak lama lagi akan segera launching.
"Tentang perjuangan saja sih. Pengalaman aku dari kecil sama mamaku," kata Habibie saat wawancara khusus dengan merdeka.com, Sabtu (16/5) lalu.
Habibie mengatakan, buku keduanya ini sebenarnya tak jauh beda dengan buku pertamanya. Hanya bahasanya yang dibikin lebih dewasa.
"Sama sih. Hanya memang di cara penuturannya di buku yang pertama kayak remaja. Karena itu aku yang nulis. Saat ini bukan aku, jadi cara penyampaiannya lebih umum. Yang terbaru nanti lebih ke arah pemikiran-pemikuranku, cita-citaku, sampai aku harus mikir bagaimana mendapatkan pendapatan," ungkapnya.
Berikut wawancara selengkapnya:
Bisa diceritakan saat ini lagi sibuk ngapain saja?
Ya, jadi kalau aku saat ini lagi ngurusin bisnis online. Kalau bisnis online itu seperti toko online dan lain-lain. Kalau aku saat ini sedang ngurusin bisnis toko online, dan kedua AdSense. Tapi memang saat ini lebih fokus ke AdSense-nya. Bikin website dan ningkatin traffic pembaca buat hasilkan iklan. Tapi juga yang ngerjain bukan aku saja, ada tim juga. Jadi aku tinggal menyiapkan website-nya, konten itu tim. Ada penulis juga yang buat ngurusin konten juga.
Jadi awalnya bagaimana kok bisa terjun di bisnis internet ini?
Dari kecil kan aku emang hobi main games. Dan juga kondisinya gak bisa kemana-kemana. Jadi ya di rumah cuma game-game saja. Kayak gimbot, video game, sega, yang kayak gitu-gitu. Terus waktu zaman aku SD kalau gak salah itu zamannya sudah Play Station. Nah, aku akhirnya buka rental PS. Awalnya, banyak temen yang main PS ke rumahku, waktu itu kan masih PS pribadi. Akhirnya saya mikir, mereka kok enak bener main ke rumah dan berantakin kamar. Lama-lama saya berpikir untuk disewakan. Saya bikin itu di garasi. Mereka suruh saya bayar sejam Rp 2000. Waktu itu juga kan zaman orang banyak yang mau Ebtanas. Kalau orang lain sibuk ikut bimbel saya jagain rental PS. Dan waktu itu juga dibantu sama kakakku yang hobinya juga gak jauh-jauh beda dari aku. Hobinya komputer sama video game. Aku kenal komputer awalnya sama dia.
Balik ke soal rental PS, itu akhirnya buka rental PS. Ide awalnya buat usaha rental PS ini itu waktu jalan-jalan ke rumah saudara di Pondok Gede. Itu rental PS ramainya bukan main. Ada 8 unit PS dan tempatnya loslosan gitu kan. Dan harganya lebih mahal dari tempat saya. Sejamnya Rp 4000. Kalau aku hitung-hitung yang Rp 2000 saja 3 bulan sudah balik modal. Modal satu set TV sama PS kan itu dulu Rp 2 juta, sejam Rp 2000, kalau 10 jam sehari kan lumayan. 3 bulan lebih sudah balik modal. Akhirnya itu aku bikin empat unit PS.
Dari situ baru ke internet?
Belum. Itu masih jauh. Masih ada PS 2 kan yang waktu itu laku. Nah, setelah itu baru aku rasa bosan dengan main game-game PS. Akhirnya coba main game online ke warnet. Terus kecanduan gitu. Itu kan sampai aku SMA. Soalnya kan gak nerusin kuliah waktu itu. Tapi ikut kursus-kursus komputer. Dari basic awal komputer suka. Hobinya main komputer, tapi kalau pelajaran komputer sekolah gak suka. Kalau sebangsa Microsoft Word dan Excel aku itu gak paham banget. Pokoknya sukanya main game dan lain sebagainya.
Jadi mulai awal bisnis internet kapan?
Waktu itu tahun 2007. Tapi belum kayak sekarang, masih lompat-lompat. Pertama di Amazon, terus AdSense, baru ke website. Pokoknya apapun yang bisa dapatkan duit sih.
Kalau tadi bilang ada toko online, toko online itu apa saja?
Kalau toko online aku sih ganti-ganti ya. Pertama jual-jual HP gitu. Ada toko online, terus HP sama toko online snack. Terus saat ini lagi aku stop yang snack itu. Soalnya ya gitu, kalau toko online dibandingkan AdSense lebih cepat AdSense untuk balik modal. Tapi risikonya ya bisa kena pinalti. Harus diulang dari awal. Kalau toko online itu lebih kompleks sih. Sampai ada orang yang beli. Dan barang harus siap.
Dan yang lagi aku garap quranmuslimah.com. Kita baru bangun di bulan ini. Itu jual Qur'an khusus wanita gitu sih. Warna-warna dan kain-kain gitu sih. Warna-warna cewek.
Bagaimana prospeknya, bagus?
Aku sih lihatnya karena cewek ya, gila belanja gitu. Tapi masih belum optimal sih. Ini lagi nyoba buat jalanin ya. Tapi memang AdSense yang masih jadi fokus.
Terus apalagi yang bakal mau dikembangkan?
Aku ini lagi menyiapkan buku. Cuma agak ketunda habis lebaran bisa di-launching. Karena masih banyak revisinya pas dicek.
Itu berarti buku kedua ya?
Itu yang pertama tahun 2009.
Yang baru nanti bahas tentang apa?
Emmm... tentang perjuangan saja sih. Pengalaman aku dari kecil sama mamaku.
Terus bedanya apa dengan yang 2009?
Sama sih. Hanya memang di cara penuturannya di buku yang pertama kayak remaja. Karena itu aku yang nulis. Saat ini bukan aku, jadi cara penyampaiannya lebih umum. Yang terbaru nanti lebih ke arah pemikiran-pemikiranku, cita-citaku, sampai aku harus mikir bagaimana mendapatkan pendapatan.
Sisi bisnis dibahas juga?
Enggak terlalu banyak ya. Aku lebih ke sisi humanisme saja. Bisnisnya cuma, apa sih pekerjaan aku saat ini. Itu saja sih. Mungkin bisnisnya nanti di buku ketiga. Jadi antara jarak dari buku yang lama ke yang baru ini kan lama, jadi di buku yang baru ini bakal dibahas juga beberapa bagian dari yang lama untuk me-remind pembaca. Nanti kalau itu sudah, buku ketiga bisa membahas bisnisnya. Jadi lebih enak.
Di buku pertama berapa eksemplar?
8.000 eksemplar doang. Sekali cetak doang. Kalau yang kedua ini belum tahu. Soalnya beda penerbit. Sebelumnya itu Gramedia Pustaka. Kalau sekarang aku lagi coba lobi Kompas Gramedia ya.
Kenapa sih bikin buku, apa tujuannya?
Karena gini sih ya, kalau baca tentang kisahku itu ya pernah divonis gak punya umur panjang. Ya yang kayak gitu-gitu lah. Dan sampai sekarang vonis dokter gak terbukti. Kan banyak di sekitar kita juga yang divonis seperti itu juga. Selain aku ada juga tanteku yang kena vonis kanker stadium tiga. Padahal dari stadium satu ke tiga gak ada rasanya. Tiba-tiba divonis kayak gitu akhirnya jadi drop.[war]|Merdeka