Ratusan orang Rohingya terdampar di Aceh
TuguLangsa - Sebanyak dua kapal yang mengangkut
sedikitnya 500 orang asal etnik Rohingya terdampar di perairan Aceh
utara, pada Minggu (10/05) pagi waktu setempat.
Kedua kapal yang
sejatinya menuju Malaysia itu terdampar di pantai Aceh Utara, pukul
07.30 WIB. Sejauh ini, para penumpang yang berasal dari Bangladesh dan
Myanmar itu tidak ada yang dilaporkan meninggal atau cedera.
Kabidhumas
Polda Aceh, AKBP Teuku Saladin, mengatakan mereka tengah didata oleh
pihak imigrasi dan kepolisian di Polres Aceh Utara.
“Namun, karena
jumlah mereka banyak, mereka dievakuasi ke Gedung Olah Raga Lhoksukun
di Aceh Utara,” ujar Kabidhumas Polda Aceh, AKBP Teuku Saladin, kepada
wartawan BBC Indonesia, Jerome Wirawan.
Sementara itu, Deputi Direktur
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) di Jakarta, Steve Hamilton,
mengatakan pihaknya belum bisa memastikan di mana ratusan orang etnik
Rohingya itu akan ditampung.
“Kami harus memastikan keselamatan
mereka terlebih dulu. Selanjutnya kami akan mendata apakah mereka
pengungsi atau pencari suaka. Kami juga ingin menekankan bahwa ini
adalah kewenangan pemerintah Indonesia, kami hanya membantu,” kata
Hamilton.
Berdasarkan pemantauan lembaga Arakan Project, yang
khusus memonitor pergerakan kaum Rohingya selama lebih dari sedekade,
ada sekitar 7.000 hingga 8.000 orang Rohingya yang berada di kapal-kapal
di Selat Malaka.
Mereka menunggu saat yang tepat untuk merapat ke Malaysia atau Indonesia guna mencari penghidupan yang lebih layak.
Hingga akhir November 2014, terdapat 40.070 pengungsi Rohingya yang terdaftar di UNHCR di Malaysia. Adapun
di Indonesia terdapat 738 pengungsi Rohingya dari Myanmar hingga akhir Februari 2015. | BBC







