In Memoriam Pak Dodent
![](http://4.bp.blogspot.com/_p329rbcfuF4/TUP40PnyaHI/AAAAAAAAAVc/8TMa4spN3TM/s320/48555047c640e47f7322bf23e6ceb8ae06c4299a.jpg)
Sosok Mahyiddin, mendapat penghargaan Kalpataru 2010 Kategori Perintis Lingkungan dari pemerintah Indonesia. Bukan karena minat dan kecintaannya terhadap lingkungan, akan tetapi memiliki komitmen untuk menghibahkan seluiruh pengabdian selama hidup bagi menyelamatkan lingkungan.Pak Doden berhasil memulikan kerusakan trumbu karang melalui program Tsunami Underwater Clean Up di Selat Rubiah dan Iboih, Sabang.
Lelaki berusia 60 tahun itu merupakan sosok panutan bagi penggiat lingkungan hidup, terutama yang terlibat dalam upaya konservasi terumbu karang di Aceh. Dodent menghabiskan waktunya lebih dari dua dekade bergelut dalam persoalan konservasi terumbu karang di Pulau Weh. Pengabdiannya terhadap ekosistem laut itu membawanya ke Istana Negera.
Pendiri Aceh Coral Conservation dan Yayasan Coral Oasis tersebut dianugerahi Kalpataru 2010, penghargaan dari negara bagi orang-orang yang mengabdikan dirinya bagi lingkungan hidup. Selain pencinta lingkungan, lelaki yang pernah mengarusi sejumlah samudra ini dengan kapal layar dikenal sebagai pelopor pariwisata Aceh. Pada 1989, Dodent mendirikan usaha jasa penyelaman.
Usaha itu dirintisnya sepulang dari Maladewa, yang dikenal dengan wisata baharinya. Sekembalinya dari negara di Samudra Hindia itu, ia membangun wisata laut di Pulau Weh sekaligus mengampanyekan penyelamatan terumbu karang.
Kita masih ingat saat Pak Doden harus membayar denda adat sebesar Rp30 juta karena dituding mencuri karang di laut pelabuhan Sabang. Padahal, hanya salah duga, karena setelah diketahui saat itu beliau hanya menyelematkan terumbu karang yang hancur akibat hantaman beton pembangunan pelabuhan Sabang.
Sekarang, Pak Doden sudah pergi selamanya. Ia mengyembuskan nafas di RSU Sabang, dan siang tadi dikebumikan.Kita kehilangan seorang tokoh "garis masa" yang hidupnya dihibahkan untuk alam. Selamat jalan Pak Doden. Link Sumber