Yogyakarta Masyarakat Korban Sampah
TuguLangsa - Sejumlah kelompok masyarakat peduli lingkungan di Yogyakarta akan kembali menggelar kegiatan "Gerebeg Sampah 2011" pada Senin (21/2). "Kami akan menamakan diri sebagai masyarakat korban sampah atau markosam dalam acara tersebut," kata Koordinator Gerebeg Sampah 2011, Agus Hartana, di Yogyakarta, Ahad (20/2).
Agus menyebutkan kegiatan tersebut akan membawa gunungan sampah yang terbuat dari sekitar 4.800 bungkus mie instan untuk diarak oleh sekitar 150 orang dari Taman Makam Pahlawan Kusumanegara menuju Balai Kota Yogyakarta untuk diserahkan kepada Pemerintah Kota Yogyakarta. Menurut dia, gunungan sampah tersebut merupakan simbol bahwa sampah masih menjadi masalah yang cukup besar di Kota Yogyakarta dan pemerintah memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikannya.
"Itulah sebabnya, mengapa kami membawa gunungan tersebut ke Balai Kota Yogyakarta, untuk menunjukkan kepada pemerintah bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah sampah," ujarnya.
Ia menambahkan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah disebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib membuat rencana pengurangan sampah secara bertahap. "Ini yang belum dilakukan. Pemerintah juga wajib memberikan fasilitas untuk daur ulang sampah," katanya.
Acara tersebut akan digelar oleh sejumlah lembaga swadaya masyarakat antara lain Lestari, Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), dan Jaringan Pengelola Sampah. Pemilihan gunungan sampah dalam acara gerebeg tersebut, kata Agus, juga disesuaikan dengan budaya lokal dalam gerebeg yaitu munculnya gunungan.
"Selain mengarak gunungan, juga akan ada penampilan dari beberapa seniman, salah satunya Jemek Supardi," katanya.
Sumber : Republika Online