Peristiwa Akhir Zaman Yang Amat Menakutkan
TuguLangsa - Setelah ditiupnya sangkakala, terjadilah beberapa peristiwa yang sangat menakutkan.
1. Bumi digoncangkan, gunung-gunung hancur lebur.
Al-Imam Ibnu Katsir Rahimahullah menyatakan (An-Nihayah hal. 154):
“Di antara peristiwa yang akan terjadi (setelah ditiupnya sangkakala)
adalah bumi digoncangkan, penghuninya digerak-gerakkan ke kanan dan ke
kiri. Sebagaimana berita yang Allah Ta’ala sampaikan dalam firman-Nya:
(Artinya) : “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang
dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang terdapat)
di dalamnya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (jadi begini)?”
(Az-Zalzalah: 1-3)
(Artinya) : “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhan kamu; sesungguhnya
kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar
(dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu,
lalailah semua wanita yang menyusukan anaknya dari anak yang disusuinya
dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia
dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi
azab Allah itu sangatlah keras.” (Al-Hajj: 1-2)
(Artinya) : “Apabila terjadi hari kiamat, terjadinya kiamat itu
tidak dapat didustakan (disangkal). (Kejadian itu) merendahkan (satu
golongan) dan meninggikan (golongan yang lain), apabila bumi
digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancur luluhkan
sehancur-hancurnya, maka jadilah ia debu yang beterbangan.” (Al-Waqi’ah:
1-6)
Asy-Syaikh Abdurrahman As-Sa’di Rahimahullah menyatakan: “Allah
Ta’ala mengajak bicara seluruh manusia dan memerintahkan agar mereka
bertakwa kepada Tuhannya, yang telah memelihara mereka dengan
nikmat-nikmat-Nya, baik yang nampak maupun yang tidak tampak. Maka sudah
selayaknya mereka bertakwa kepada-Nya, dengan meninggalkan kesyirikan,
kedurhakaan dan kemaksiatan. Semestinya pula mereka melaksanakan
perintah-perintah-Nya selama mereka mampu melaksanakannya. Kemudian
Allah Ta’ala mengabarkan tentang hal-hal yang akan membantu mereka dalam
bertakwa, dan memperingatkan mereka agar mereka tidak meninggalkan
ketakwaan tersebut, yaitu berupa berita-berita tentang peristiwa
menakutkan yang akan terjadi pada hari kiamat.” (Tafsir As-Sa’di hal.
532)
2. Langit terpecah-belah, bintang-bintang berjatuhan, cahaya bulan menghilang, matahari dan bulan dikumpulkan.
Peristiwa-peristiwa ini akan terjadi pada hari kiamat, sebagaimana
yang Allah Ta’ala beritakan dalam surat At-Takwir, Al-Infithar dan
Al-Insyiqaq.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda tentang keutamaan tiga surat tersebut:
“Barangsiapa yang senang memperhatikan (peristiwa-peristiwa yang akan
terjadi) pada hari kiamat, hendaklah dia membaca surat At-Takwir,
Al-Infithar dan Al-Insyiqaq.” (HR. At-Tirmizi dari Ibnu Umar Radhiallahu
‘Anhu, disahihkan oleh Syeikh Al-Albani dalam As-Sohihah no. 1081)
3. Allah Ta’ala akan mengenggam bumi dan menggulung langit dengan tangan kanan-Nya yang mulia
Hal ini sebagaimana dalam firman-Nya:
(Artinya) : “Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan
yang semestinya padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari
kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci dan Maha
Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.” (Az-Zumar: 67)
Juga dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, Rasulllah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Allah Ta’ala akan menggenggam bumi dan melipat langit dengan tangan
kanannya. Kemudian Dia berfirman: “Akulah Raja di raja. Aku Maha
Memaksa. Di mana raja-raja bumi? Di mana para pemaksa? Di mana
orang-orang yang sombong?” (Muttafaqun ‘alaih)
4. Hubungan nasab terputus
Oleh karena dahsyatnya peristiwa-peristiwa yang terjadi, maka
terputuslah hubungan nasab. Ayah tidak mampu menolong anaknya. Anakpun
tidak mampu menolong orang tuanya. Suami tidak mampu menolong isterinya,
sebagaimana seorang isteri juga tidak mampu menolong suaminya.
Masing-masing berlepas diri dan mencari keselamatan dirinya sendiri.
Hal ini sebagaimana dalam firman Allah:
(Artinya) : “Apabila sangkakala ditiup maka tidaklah ada lagi
pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula
mereka saling bertanya.” (Al-Mu’minun: 101)
(Artinya) : “Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan
sangkakala yang kedua), pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,
dari ibu dan bapanya, dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang dari
mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.” (‘Abasa:
33-37)
(Artinya) : “(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas
diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan
(ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.”
(Al-Baqarah: 166)
(Artinya) : “(Iaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya
sedikitpun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan pada hari itu
dalam kekuasaan Allah.” (Al-Infithar: 19)
Sehinggalah para rasul yang termasuk Ulul Azmi juga, tatkala mereka
diminta untuk memberikan syafaat terhadap para makhluk di padang
mahsyar, mereka menyatakan:
“Ya Allah, selamatkan diriku, selamatkan diriku.”
Kecuali Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, sebagaimana
disebutkan dalam Sahih Al-Bukhari dan Sahih Muslim tentang kisah
asy-syafa’atul ‘uzhma (syafaat yang agung).
5. Penyesalan pada hari itu tidaklah bermanfaat
Allah Ta’ala berfirman:
(Artinya) : Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah
mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat
bergelombang-gelombang. Kerajaan yang haq pada hari itu adalah kepunyaan
Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan adalah (hari itu), satu hari yang penuh
kesukaran bagi orang-orang kafir. Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang
yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya
(dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.” Kecelakaan besarlah
bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab
(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an ketika
Al-Qur’an itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau
menolong manusia. (Al-Furqan: 25-29)
Al-Imam Ibnu Katsir Rahimahullah berkata: “Dalam ayat-ayat ini, Allah
Ta’ala mengabarkan tentang (apa yang akan terjadi pada hari kiamat)
berupa penyesalan orang-orang kafir yang tidak mau mengikuti jalan dan
apa yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bawa, berupa kebenaran
nyata dari sisi Allah Ta’ala yang tidak ada keraguan di dalamnya. Dia
justru menempuh jalan yang lain. Maka, tatkala terjadi hari kiamat dia
akan menyesal, dalam keadaan penyesalan itu tidak bermanfaat baginya.”
(Tafsir Ibnu Katsir, 3/280)
Wallahu a’lam. KabarMuslimah







