Header Ads

4 Tahun PIMPIN KOTA LANGSA UMARA BERLIMPAH PENGHARGAAN DAN PRESTASI


Wali Kota Langsa Tgk. Usman Abdullah, SE  genap 4 tahun memimpin Kota Langsa pada 16 September nanti. Dia meyakini banyak pencapaian yang telah diraih, dan bukan hanya dalam bentuk fisik belaka.

Pria yang akrab disapa Toke Suum itu memaparkan, salah satu pencapaian terbaik dalam 4 tahun memimpin Langsa yakni soal perbaikan birokrasi. Menurut beliau, banyak apresiasi dan penghargaan yang menandakan kualitas pelayanan Pemerintah Kota Langsa sudah mulai membaik.

"Justru yang dapat kita temui adalah pencapaian yang tidak terlihat”, kalimat ini yang pernah penulis dengar dari seorang tokoh pemerhati kota Langsa yang tidak mau disebut namanya. Secara informal Menpan menyampaikan, dulu kinerja birokrasi Pemkot Langsa buruk nilainya 50, sekarang dapat 80. Dulu nilainya C sekarang dapat A. Insya Allah terbaik se-Aceh,"

Kota Langsa juga mendapat penilaian positif dari Ombudsman terkait peningkatan kualitas pelayanan terhadap masyarakat. "Rapor dari Ombudsman soal pelayanan dulu dapat nilai merah, lambat, dan tidak terukur. Sekarang sudah terukur, rapor SKPD sudah hijau. Artinya banyak perbaikan birokrasi di dalam kepemimpinan UMARA, dan itu memperlihatkan perubahan yang tidak terlihat, tapi terasa,"

Dalam bentuk pembangunan secara fisik, Langsa mengklaim kondisi infrastruktur jauh lebih baik. Perbaikan jalan, gorong-gorong, trotoar  dan ruang terbuka hijau telah dilakukan meski belum rampung total.

Mengacu pada Visi dan Misi “Membangun Langsa sebagai Kota yang berperadaban dan Islami” maka 4 (empat) tahun kepemimpinan UMARA dapat kita lihat sebagai berikut :

1. Berkurangnya pelamggaran asusila dan amoral yang dapat kita lihat melalui indikator jumlah pelaksanaan pembinaan syariat islam dengan target 575 kasus dan terealisasi 100 %.

2. Meningkatnya kwalitas Penyelenggaraan pemerintah yang bersih, amanah dan berwibawa (good govermance) dengan indikator persentasi temuan BPK RI yang ditindak lanjuti mencapai 99,4 %.

3. Meningkatnya aparatur yang beretos kerja tinggi, profesional dan disiplin, yang dapat dilihat melalui indikator menurunnya kasus-kasus pelanggaran disiplin dalam tugas, dengan capaian 98,77 %.

4. Meningkatnya sistem pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel, terbuka dan profesional dengan indikator opini WTP dari BPK RI.

5. Meningkatnya kemandirian daerah yang dapat kita lihat dari indikator meningkatnya pendapatan asli daerah hingga mencapai 94,81 %.

6. Meningkatnya Pembangunan perkotaan yang berbasis lingkungan dan berwawasan mitigasi bencana dengan indikator 74,4 % Ruang terbuka hijau dan 96,56 % kondisi imprastrukrur/jalan yang baik.

7. Berkembangnya pusat pasar dan perdagangan yang dilihat pada indikator persentase pasar kecamatan yang memenuhi kriteria baik.

8. Meningkatnya kualifikasi dan kopentensi guru pendidik yang memenuhi kwalifikasi S1/D-IV mencapai 90,32 %.

9. Berkembangnya Budaya daerah dan kearifan lokal yang dilihat melalui indikator persentase jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan mencapai 97,91 %

10. Meningkatnya pelayanan kesehatan dengan indikator usia harapan hidup mencapai 100%, persentase komplikasi kebidanan yang mendapatkan pelayanan mencapai 125 % dari target, persentase ibu bersalin yang ditolong tenaga kesehatan 96,66 %, balita gizi buruk yang mendapatkan pelayanan 100%, dan meningkatnya sarana dan prasarana RSUD yang sangat signifikan, baik tatakelola pelayanan sampai pada tingkat kebersihan dilingkungan RSUD Langsa.

11. Pelayanan administrasi publik yang baik dan cepat dengan maksimal waktu 3 hari proses pelayanan.

12. Meningkatnya kapasistas koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam mendorong peningkatan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, ini dapat dilihat dari indikator persentasi koperasi aktif yang merncapai 100 %.

13. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi seperti yang terlihat pada indikator pertumbuhan produk domestik bruto (PDRB) atas dasar harga konstan dengan target Rp. 6. 754.321.79,- sementara yang terealisasi 
Rp. 6. 721. 521. 33,- dengan capaian 99,51 %.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja di atas dilakukan evaluasi dan analisis pencapaian kinerja guna memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab- sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang telah ditargetkan hingga akhir tahun 2015 yang merupakan tahun ke tiga RPJMD 2012-2017.(koceb) 

To Be Countinue....
Diberdayakan oleh Blogger.