Mengungkap bahaya dibalik fitur 'Factory Reset' smartphone Android
![]() |
Factory Reset. ©2014 |
Factory Reset sering dipakai sebagai solusi akhir bila smartphone mengalami kerusakan software. Fitur ini juga digunakan untuk menghapus semua data sebelum smartphone dijual atau dipindahtangankan.
Permasalahannya, Factory Reset yang terdapat di smartphone Android tidak benar-benar menghapus semua data. Seperti yang dilansir oleh Phone Arena (25/05), mulai dari password akun Google, gambar, pesan, kontak, hingga media lain ternyata masih tersisa setelah Factory Reset dilakukan.
Nah, sisa-sisa data itu diklaim bisa dikembalikan menggunakan software tertentu. Ini tentu sangat berbahaya bila dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Akun-akun jejaring sosial hingga perbankan bisa saja dieksploitasi.
"Setelah reboot, smartphone bisa disinkronisasikan kembali dengan kontak, email, dan lain-lain. Kami bisa mengembalikan beberapa data Google di gadget dengan fitur Factory Reset yang bermasalah," ujar ilmuwan Universitas Cambridge.
Setelah ditelusuri, masalah terletak pada memori internal smartphone. Beberapa data yang tersimpan di memori internal ternyata tidak benar-benar terhapus saat Factory Reset diaktifkan. Celakanya, vendor smartphone belum menyediakan aplikasi untuk menghapus bersih isi memori internal.
Menurut penelitian tersebut, masalah ini muncul di OS Android 4.0/ICS dan Android Jelly Bean yang saat ini terpasang di hampir setengah smartphone Android di seluruh dunia. Untungnya, masalah Factory Reset ini belum ditemukan di OS Android KitKat dan Lollipop.
Agar Anda terhindar dari bahaya yang mungkin terjadi, pengguna smartphone Android disarankan untuk melakukan Factory Reset minimal 2 kali sebelum menjual smartphone atau memberikannya pada orang lain.|Merdeka