Program Kampung Iklim (ProKlim): Aksi Lokal Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
Bahan Informasi:
Isu perubahan iklim telah menjadi perhatian banyak pihak baik di tingkat internasional, regional, nasional dan lokal. Berbagai kejadian terkait dengan kondisi iklim yang tidak menentu seperti banjir, kekeringan, longsor, gelombang tinggi, dan peningkatan muka air laut semakin sering terjadi dengan intensitas yang semakin meningkat, sehingga menimbulkan korban jiwa serta kerugian ekonomi dan ekologi.
Kondisi tersebut perlu disikapi dengan memperkuat aksi nyata di tingkat lokal yang dapat berkontribusi terhadap upaya mitigasi untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca serta upaya adaptasi untuk meningkatkan kapasitas seluruh pihak dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
Isu perubahan iklim telah menjadi perhatian banyak pihak baik di tingkat internasional, regional, nasional dan lokal. Berbagai kejadian terkait dengan kondisi iklim yang tidak menentu seperti banjir, kekeringan, longsor, gelombang tinggi, dan peningkatan muka air laut semakin sering terjadi dengan intensitas yang semakin meningkat, sehingga menimbulkan korban jiwa serta kerugian ekonomi dan ekologi.
Kondisi tersebut perlu disikapi dengan memperkuat aksi nyata di tingkat lokal yang dapat berkontribusi terhadap upaya mitigasi untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca serta upaya adaptasi untuk meningkatkan kapasitas seluruh pihak dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
Aksi nyata adaptasi dan
mitigasi perubahan iklim menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
penerapan strategi pembangunan rendah karbon dan tahan perubahan iklim,
yang perlu terus dikembangkan dan diperkuat pelaksanaannya. Guna
mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam melaksanakan upaya mitigasi
dan adaptasi perubahan iklim, Menteri Lingkungan Hidup dalam acara
National Summit Perubahan Iklim Ke-1 di Bali, pada bulan Oktober 2011,
telah meluncurkan Program Kampung Iklim (ProKlim).
Melalui pelaksanaan Proklim, Pemerintah
memberikan penghargaan terhadap masyarakat pada lokasi minimal setingkat
RW/Dusun/Dukuh dan maksimal setingkat Kelurahan/Desa yang secara
berkesinambungan telah melakukan aksi lokal terkait dengan upaya
adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang dapat dikembangkan dan dilaksanakan di tingkat lokal mencakup antara lain:
- Pengendalian banjir, longsor atau kekeringan
- Peningkatan ketahanan pangan
- Penanganan kenaikan muka air laut
- Pengendalian penyakit terkait iklim
- Pengelolaan dan pemanfaatan sampah/limbah
- Penggunaan energi baru, terbarukan dan konservasi energi
- Budidaya pertanian rendah emisi GRK
- Peningkatan tutupan vegetasi
- Pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan
Keberadaan kelompok masyarakat dan tokoh
lokal yang mampu berperan sebagai penggerak pelaksanaan upaya adaptasi
dan mitigasi perubahan iklim, serta ketersediaan instrumen pendukung
lainnya merupakan faktor penting yang dievaluasi dalam proses penilaian
usulan ProKlim. Pengusulan lokasi ProKlim kepada KLH dapat dilakukan
oleh berbagai pihak, baik secara individu maupun kelompok, yang
mempunyai informasi bahwa masyarakat di lokasi tertentu telah melakukan
aksi lokal yang dapat mendukung upaya adaptasi dan mitigasi perubahan
iklim.
Pada pelaksanaan Proklim tahun 2012, KLH
menerima pengusulan 71 calon lokasi Proklim yang tersebar di 15
Provinsi. Jumlah pengusulan ProKlim tahun 2013 meningkat menjadi 180
lokasi yang tersebar di 14 Provinsi (69 Kab/Kota).
Berdasarkan hasil verifikasi lapangan
dan evaluasi teknis pengusulan ProKlim, Menteri Lingkungan Hidup pada
peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa yang dilaksanakan pada tanggal 28
November 2013, telah menyerahkan Trophy dan dan sertikat ProKlim 2013
kepada 4 lokasi berikut:
- Dusun Sukawangi, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat;
- Desa Burno, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur;
- Desa Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat;
- Dusun Bendrong, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur;
Selain itu dalam penyelenggaraan National Summit ke-3 diserahkan sertifikat ProKlim kepada 16 lokasi berikut:
- Dusun Semanding, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur;
- Desa Lamajang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat;
- Nagari Sarik Alahan Tigo, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat;
- Desa Jabung, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur;
- Desa Cupang, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat;
- Desa Mambal, Kabupaten Badung, Provinsi Bali;
- Desa Sirnaresmi, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat;
- Dusun Mangempang I, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan;
- Desa Taman, Kabupaten Badung, Provinsi Bali;
- Dusun Ngiprak, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur;
- Kampung Kuta, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat;
- Desa Jarak, Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur;
- Desa Selat, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali;
- Desa Baha, Kabupaten Badung, Provinsi Bali;
- Desa Sangeh, Kabupaten Badung, Provinsi Bali;
- Kampung Kiara Sanding, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Beragam kegiatan yang telah dilaksanakan
masyarakat pada lokasi-lokasi yang menerima penghargaan ProKlim,
menunjukkan bahwa aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bukan
sesuatu hal yang sama sekali baru dan sulit untuk dilakukan. Inovasi
pengelolaan sumber daya alam dan pengelolaan lingkungan hidup yang
berkelanjutan dapat diarahkan untuk menjawab tantangan yang dihadapi
masyarakat dengan adanya isue perubahan iklim.
Dukungan dari berbagai pihak termasuk
instansi pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan dunia usaha dapat
memperkuat inisiatif masyarakat mewujudkan lingkungan yang aman dan
nyaman untuk dihuni. Lokasi penerima penghargaan Proklim diharapkan
dapat menjadi model percontohan penerapan aksi adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim dan berperan sebagai agen pembawa perubahan bagi
lingkungan di sekitarnya.
Informasi lebih lanjut:
Asdep Adaptasi Perubahan Iklim
Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan
dan Perubahan Iklim, KLH
Tlp. 021 – 859 04934,
email adaptation.moe.id@gmail.com
atau proklim.klh@gmail.com
Asdep Adaptasi Perubahan Iklim
Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan
dan Perubahan Iklim, KLH
Tlp. 021 – 859 04934,
email adaptation.moe.id@gmail.com
atau proklim.klh@gmail.com